jump to navigation

Kawasaki Ninja 650 – riding impression dan FC May 8, 2012

Posted by andre455 in Otomotif.
Tags: , , , , ,
trackback

Kawasaki Ninja 650 atau dengan kode lain ER6f ini pertama kali masuk garasi nosvelos pada tanggal 4 April 2012. Sejak itu motor ini praktis tidak pernah keluar dari rumah, hanya dipanaskan statis saja. Pada tanggal 15 April 2012 keluarlah surat ijin jalan resmi dari kepolisian, berlaku sebulan, dan mulailah N650 ini dibawa keluar sesekali. Sampai akhirnya pada tanggal 5 Mei 2012 yang lalu nubi mendapat ajakan untuk riding ke Ciloto, Puncak Jawa Barat bersama kawan2 dari Jakarta Baptist Community (JBC) Pulomas. Sekalipun saat itu odometer N650 baru menempuh +40an km dan masih dalam masa inreyen, namun rasanya riding kali ini akan cocok buat N650.
Menjelang hari H, nubi mempersiapkan N650 dan baru sadar motor ini belum ada box! Untungnya nubi ada tas 7Gear tank bag, tinggal tempel di tangki yang gambot, beres! Dari garasi, selain N650, Piaggio X Evo turut menemani riding kali ini. Sebelumnya nubi sudah mengisi full tangki N650 dan mereset trip meter untuk tujuan perhitungan FC (Fuel Consumption). Kondisi N650 sepenuhnya dalam kondisi standar, bahkan belum ada sekedar tempelan accesories.

Kami berdua menuju tikum 1 di JBC Pulomas, dimana kawan2 JBC sudah berkumpul disana. Sebelum berangkat, seperti biasa ada sedikit pengarahan dan ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh Pdt. Edwin. Setelahnya rombongan yang terdiri dari 7 motor dan 1 boncenger ini segera bersiap. Rute yang akan ditempuh adalah Pulomas, Cawang, Kalibata, Pasar Minggu, Depok, Cibinong, Sentul, Bukit Pelangi, Gadog dan langsung ke Ciloto.

Sepanjang  perjalanan nubi berusaha menjaga putaran mesin agar tidak melebihi 4.000 rpm sesuai petunjuk break in dari manual. Dan dalam prakteknya, tidaklah sulit karena torsi besar sudah bisa didapat mulai dari putaran rendah. Sepanjang perjalanan nubi juga kerap menjumpai logo “eco” muncul di display, menandakan bahwa motor sedang operasional dalam mode hemat bahan bakar. Sekedar catatan, logo “eco” di motor ini bersifat pasif dan hanya muncul jika motor “menilai” bahwa rider sedang berkendara secara efisien.

Dalam riding kali ini nubi ditunjuk menjadi RC dan karenanya ada sedikit kesempatan untuk memacu motor jika kondisi agak lengang, dan nubi menemukan bahwa dalam rentang maksimum 4.000 RPM, motor ini bisa berlari pada kecepatan 80 kp/j. Pada kecepatan dan RPM demikian, motor ini sangat tenang dan stabil. Pada kondisi lalin tersendat, hawa panas mesin yang keluar dari kisi2 samping fairing sedikit terasa di kaki. Saat itu nubi memakai celana panjang lengkap dengan protektor kaki, sehingga “tambahan” hawa panas dari mesin tidak dirasakan mengganggu, namun adalah tidak disarankan untuk riding N650 mengenakan hanya celana pendek. (Safety message: Sebenarnya tidak disarankan mengenakan hanya celana pendek ketika mengendarai motor jenis apapun).

Memasuki jalur Bukit Pelangi, nubi masih riding santai saja, ditandai dengan rombongan secara keseluruhan masih bergerak dalam 1 kelompok. Praktis tidak ada anggota rombongan yang tercecer jauh. Kami sempat beristirahat sebentar dekat danau.

Memasuki jalur Puncak, beberapa anggota rombongan melesat ke depan. Cuaca terpantau cukup cerah. Nubi sendiri beralih fungsi sebagai sweeper, mendampingi rider paling belakang yang mengendarai Honda Scoopy. Dalam kondisi jalan menanjak dan berliku motor ini tidak kesulitan melewatinya dalam batasan maksimal 4.000 RPM, enteng saja. Torsi besar yang sudah bisa didapat pada RPM rendah pada motor ini sangat membantu, sekaligus menegaskan karakter motor ini sebagai motor touring. Handling motor ini juga terbilang mantap, posisi setang yang cukup tinggi membantu mengurangi kelelahan selama riding. Yang cukup istimewa adalah jok, nubi cukup surprise karena jok ini sangat nyaman diduduki dalam jangka waktu lama, tidak membuat penat sama sekali. Hal ini tentunya juga didukung oleh kualitas suspensi yang baik.

Melewati Puncak Pass, nubi kembali berada di depan, kali ini nubi sengaja agak bergegas, melewati tikungan2 menjelang Ciloto dengan speed sedang. Memang mungkin disinilah habitat motor ini. Dengan ban standar dari Dunlop berukuran Front: 120/70ZR17 dan Rear: 160/60ZR17 nubi mendapati bahwa motor ini sangat enak diajak menikung, pada tikungan tajam sekalipun. Ban seakan selalu lengket dengan aspal. Bobot motor ini yang berkisar 209 kg menyumbang pada kestabilan yang tinggi saat menikung, relatif tidak ada momen limbung baik pada ban depan dan belakang yang membuat rider menjadi ragu saat menikung. Suspensi bekerja sangat baik menjaga kestabilan motor. Handling? Fantastis, nurut banget. Demikian pula dengan double disc pada rem depan dan single disc pada rem belakang, tenaga motor sangat terkawal oleh rem2 ini.

Urusan ergonomi juga sesuai ekspektasi nubi, relatif pas dan tidak terlalu merunduk. Ada momen dalam perjalanan dimana nubi merasa tangan sedikit pegal, dan rupanya hal itu adalah bagian dari penyesuaian nubi terhadap handling motor ini. Rasa pegal itu hanya muncul sebentar dan tidak muncul lagi dalam sisa perjalanan selanjutnya.
Pada beberapa kesempatan nubi sempat melakukan hard braking dan motor ini tetap relatif mudah dikontrol. Semuanya sangat terkendali. Pendeknya N650 mampu membuat nubi yang masih cupu dalam hal cornering dan mereng2, menjadi lebih pede, haiyaa. Jempol buat insinyur2 Kawasaki! #hormat pada suhu.

Dan akhirnya sampailah kami di rumah makan Bumi Aki Ciloto. Waktu tercatat 12.57 dan cuaca cenderung mendung. Pas banget waktu lunch, hehe… yuk maree…

Lapaaar… #galau

Selesai makan dan beristirahat, kami bersiap untuk pulang. Cuaca terpantau agak mendung.

Kali ini nubi kembali mengajak N650 sedikit berlari, tentu tetap dalam batasan maks 4.000 RPM. Tikungan demi tikungan, tanjakan maupun turunan dilahap dengan mudah dan stabil. Overtaking? Tinggal tambah gas sedikit, motor langsung melesat. Hal lain, suara mesin dan knalpot N650 relatif “senyap”, sangat disarankan untuk memberi klakson jika hendak hendak overtaking, agar pengendara lain lebih awas.

Di SPBU Cipayung nubi dan beberapa rider lainnya berhenti untuk menunggu rombongan lain yang tercecer di belakang. Rute selanjutnya kembali melalui Bukit Pelangi, dan nubi sekali lagi sedikit bergegas didepan untuk menguji motor ini dan lagi2 mendapati pengalaman riding yang fantastis.

Pada jalur Cibinong – Cimanggis, hujan deras mendadak turun, memaksa kami mengenakan raining coat. N650 sendiri sepertinya tidak terpengaruh dengan kondisi jalan yang basah, handling dan pijakan ban tetap mantap. Kondisi jalan terpantau tersendat pada beberapa titik, khususnya menjelang Kramat Jati. Pada kondisi macet motor ini memang bukan teman yang ideal, terutama karena ukuran dan bobotnya yang besar. Tapi bukan berarti tidak bisa bermanuver, hanya perlu sedikit membiasakan diri saja. Tidak perlu harus pasang sirbo hanya untuk minta jalan ;D

Lalu bagaimana dengan FC? 2 hari setelah riding nubi kembali mengisi tangki N650. Membutuhkan 10,20 liter BBM oktan 92 untuk memenuhi tangki. KM tercatat 191,9 KM. FC? 18,81 KM/liter atau setara dengan 5,3 liter/100KM dengan kondisi RPM relatif terjaga di maksimum 4.000 RPM.

Perhitungan FC aktual ini mendekati perhitungan FC rata2 yang tampil di display digital N650 yaitu 5 liter/100 KM.

Secara keseluruhan nubi sangat puas dengan motor ini, positioningnya sebagai motor touring memang terbukti pas, begitu pula specnya. Well done Kawasaki!

#gak sabar melewati masa inriyen, it will be another exciting experience.

Untuk riding impression lain atas Kawasaki ER6f dan ER6n, silahkan juga mampir ke situs2 berikut:

Comments»

1. kharis27 - May 8, 2012

mantap …

2. Taufik - May 9, 2012

wow ER6F . . .congrats bro

3. ipanase - May 9, 2012
4. lexyleksono - May 9, 2012

Komplit bro reviewnya…pake tankback cukup nyaman gak bro? Saya jg ada tank bag 7gear biasa saya pake di N250. N650 tanki nya tinggi takutnya mengganggu saat riding.

andre455 - May 10, 2012

gak terlalu mengganggu om, cuma kadang2 tank bag merosot ke bawah 😀

5. lexyleksono - May 9, 2012

Usul bro, plat nomer lbh siip kalau ditaruh di belakang windshieLd, dudukannya itu dicopot aja.. Pasti lbh ganteng

andre455 - May 10, 2012

siap om. mmg bahaya ada plat tajam dpn muka spt itu ><"

6. jojo - May 10, 2012

FC = 1:20 dong, irit lah untuk motor 650cc
paling apes juga 1:15 mungkin ya???
lah motor sport tuwir gue aja kalo misal dibore up biar performanya yahut juga gak irit lagi, bahakan banyak yg lebih boros

7. arantan - June 9, 2012

Lha, BKL ambil naked? X evo ok? 🙂

andre455 - June 11, 2012

evo mantab masbro…

8. yudha depp - August 11, 2012

MOTOR KEREN SAYANGNYA WALAUPUN
MOTOR ITU BISA KITA MILIKI
TAPI BUKAN MOTOR TERAKHIR YANG KITA KENDARAI
http://yudhadepp.blogspot.com/2012/08/motor-terakhir-kita-semua.html?m=1


Leave a comment