jump to navigation

The Journey – Tawangmangu yang eksotis April 24, 2013

Posted by andre455 in Otomotif.
Tags: , ,
trackback

Tulisan ini adalah bagian keempat dari “The Journey”, untuk bagian pertama silahkan mampir disini.

Stage 2: Salatiga – Surabaya

5 April 2013, stage ini pada mulanya kami duga sebagai tahapan perjalanan yang relatif ringan karena jarak yang lebih pendek daripada stage pertama. Namun rupanya kami berkesimpulan terlalu cepat, stage 2 ini bahkan termasuk rute yang paling menantang sepanjang perjalanan ini. Kenapa? Simak terus.

Bangun pagi hari di Salatiga adalah sesuatu banget, sueger cuy! Setelah mandi, sarapan dan berbincang2, kami diajak berkeliling oleh Mas Arso di seputar Warung Joglo Bu Rini. Matahari terasa hangat di komplek rumah makan ini, pemandangan sawah juga sangat menyegarkan mata. Sekedar informasi, tepat di samping rumah makan ini terbentang hamparan sawah yang luas. Disediakan juga meja2 makan untuk tamu tepat di pinggir sawah, ada tempat terbuka, dan ada pula yang diberi atap, dengan pemandangan yang sama. Dijamin seger.

Tidak jauh dari rumah makan dalam tempat yang terpisah, Mas Arso juga memelihara beberapa kuda sebagai hobi dan untuk hiburan pengunjung anak2.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.16, kami harus bergegas karena kami ada janji temu dengan seseorang di kota Madiun. Setelah bersiap dan berpamitan kami tancap gaz ke arah kota Solo. Cuaca cerah, jalan mulus dan tidak terlalu lama kami sampai di kota dimana om Jokowi pernah menjadi walikotanya. Cuaca mulai terasa panas dan kami agak kesulitan keluar dari kota ini karena petunjuk jalan yang kurang informatif. Setelah keluar kotapun kami masih nyasar, ternyata kami tiba di Sragen alih2 ke Karanganyar. Berhubung sudah niat untuk melewati Tawangmangu, maka kamipun kembali kearah Karanganyar. Rupanya cukup jauh juga kami nyasar, hiks. 

Tawangmangu

Menjelang Tawangmangu kami disuguhi pemandangan khas dataran tinggi hijau yang indah namun cuaca yang mulai hujan dan memaksa kami memakai perlengkapan hujan kami. Beberapa kali kami harus berhenti di persimpangan jalan karena tidak adanya petunjuk arah, untungnya selalu ada penduduk setempat yang dengan senang hari memberi petunjuk arah.

Sepanjang perjalanan cuaca buruk ini  tidak semakin membaik bahkan semakin ekstrim setelah kami melewati gerbang Tawangmangu. Jalanan semakin menanjak dan hujan yang semakin lebat membuat parit di kiri kanan jalan tidak mampu menampung limpahan air hujan dan aliran air dari atas gunung. Akibatnya sangat diluar perkiraan kami, limpahan air yang deras bercampur dengan batu2 yang cukup besar plus terkadang sampah, mengalir deras menuju ke tengah jalan aspal yang sedang kami lalui dalam keadaan menanjak. Kami harus sangat berhati-hati untuk menghindari gejala aquaplanning dan resiko kehilangan grip pada ban karena harus melewati batu2 yang mengalir bersama dengan air. Seolah olah kondisi ini belum cukup buruk, kabut tebal ikut menambah tingkat kesulitan. Pandangan kedepan sangat terbatas, perkiraan kami hanya kurang dari 10 meter dan kami masih harus berbagi jalan dengan kendaraan berlawanan arah yang terkadang tidak menyalakan lampu besar!

Untuk berhenti sejenakpun kami mengalami kesulitan karena aliran air yang sangat deras di sisi kiri dan kanan jalan. Bahkan kami menemukan beberapa motor yang sedang parkir tumbang karena tidak kuat menahan gempuran air plus tanah pijakan yang tergerus air, sementara pemilik motor tidak berani mengangkat motornya karena air terlalu deras. Jadinya pilihan terbaik kami adalah tetap berjalan perlahan, menanjak. What an experience brother!

Menjelang puncak Tawangmangu, hujan mulai berkurang namun kabut masih cukup tebal. Kami sempatkan untuk berhenti sejenak melepas ketegangan. Suhu dingin menggigit, baju dalam kami basah kuyub dan smartphone yang nubi taruh di kantung bagian dalam ternyata sudah mati total dalam kondisi basah! Hiks. Namun untungnya kamera pocket dalam kondisi aman.

Jalan mulai menurun dan cuaca sedikit cerah, lagi2 kami terkesima dengan pemandangan Tawangmangu yang sangat indah.

Sekedar catatan: ada kesalahan penanggalan pada kamera kami, seharusnya adalah tanggal 5 April 2013. 

Bahkan setelah kami menyempatkan waktu mengambil foto2 diatas, kabut kembali turun, kami segera bergegas melanjutkan perjalanan. Kami melewati kota kecil Magetan yang menurut kami sangat rapi, bersih dan menyenangkan, sayangnya kami tidak sempat mampir disini karena harus bergegas ke Madiun.

Menjelang pukul 14.30 kamipun tiba di Madiun, cuaca mendung. Setelah makan siang yang terlambat dan menyelesaikan urusan kami di kota ini, kami bergegas melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Waktu sudah menunjukkan pk 18.10 sewaktu kami meninggalkan Madiun. Badan letih, cuaca terus saja gerimis, dan relatif tidak ada yang menarik sepanjang perjalanan. Terkadang kami menemukan kondisi jalan yang lurus dan sepi dan kami manfaatkan untuk berjalan lebih cepat. Menjelang Surabaya jalan mulai padat utamanya dengan kendaraan2 besar seperti bus dan truk, untungnya ada semacam jalur ‘khusus’ untuk  motor di sisi kiri jalan yang membuat kami bisa terus melaju sekalipun jalan utama macet.

Sedikit lewat dari pukul 20.00 kami memasuki Surabaya. Puter2 sebentar (dan sempat nyasar) di dalam kota untuk mencari rumah makan. Urusan perut selesai dan kami pergi ke dealer Hyundai Mobil di Jalan Moh Noor, Surabaya untuk menitipkan motor2 kami sementara kami sendiri melanjutkan perjalanan dengan mobil ke daerah Pakuwon untuk beristirahat di apartemen.

322 KM, bad weather, excellent view, great experiences. Stage 2 completed.

Comments»

1. Tulus Budi - April 25, 2013

Tawangmangu emank Mantabssss…… berarti lewat telaga sarangan dunk mas?

andre455 - April 25, 2013

Danau Sarangan? Sayangnya kami ndak sempat mampir…

2. lexyleksono - April 25, 2013

Keren banget perjalanannya masbro…, kapan ya bisa ke Tawangmangu.

andre455 - April 25, 2013

Silahkan dicoba masbro, recommended utk bikers, jalan mulus, bisa mereng2 kalo mau.. hihi

3. citynangger - April 25, 2013

Solo is the best 😀

http://www.lowongansoloraya.com/

4. bny - April 27, 2013

rute minggu pagi saya…supaya ban ga habis tengah aja..

5. Agung Wahyudi - October 31, 2013

Om, itu temennya pake skuter matic apa? Suzuki Burgman?

andre455 - November 2, 2013

Itu abang sy, pake x-evo


Leave a comment