jump to navigation

The Journey – Bromo at last! May 13, 2013

Posted by andre455 in Otomotif.
Tags: ,
trackback

Tulisan ini adalah bagian keenam dari “The Journey”, untuk bagian pertama silahkan mampir disini

7 April 2013, udara dingin dan rasa letih yang masih melanda membuat nubi tidak terbangun untuk menyaksikan sunrise di Bromo. Terus terang nubi memang tidak memasang target untuk melihat sunrise dalam perjalanan ke Bromo kali ini karena beberapa alasan, diantaranya, nubi sudah pernah melihat sunrise dalam satu kesempatan perjalanan bersama kawan2 kuliah nubi, duluuu sekali jaman masih kuliah. Alasan lain, cuaca dalam beberapa hari terakhir yang bisa dibilang tidak kondusif untuk acara melihat sunrise.

Dari info yang nubi dapat, ada beberapa rekan yang sempat pergi dengan jip Hardtop sewaan untuk melihat sunrise, namun sayangnya puncak gunung Bromo tertutup kabut tebal, as expected. Jadilah nubi bangun agak “siang”, rasanya segar sekali bro, hehe, udara dingin dan berkabut di penginapan kami. Waktu menunjukkan pk 6.20. Nosvelos brothers dan beberapa rekan  bersiap2 dengan motor2 kami menuju Penanjakan.

Akhirnya kamipun berangkat, menurut google maps, jarak dari desa Tosari ke Penanjakan adalah sekitar 16 KM. Cuaca mendung diselingi kabut tipis ketika kami berangkat. Rombongan berjalan santai, kondisi jalan ditemui sudah beraspal namun belum mulus, juga relatif sempit, perlu berhati2 jika berrtemu kendaraan dari lawan arah, utamanya jip. Kami juga menjumpai beberapa rombongan bikers yang baru turun dari Penanjakan, salam klakson disertai jempol saling berbalasan sepanjang jalan. Lalu cuacapun berubah, hujan mendadak turun cukup deras, plus kabut semakin tebal. Diantara anggota rombongan ada yang putar balik ke penginapan karena tidak siap dengan jas hujan. Sisa rombongan berhenti sejenak untuk mengenakan perlengkapan hujan. Perlu beberapa waktu bagi kami untuk menerobos hujan dan kabut sampai akhirnya kami sampai di Penanjakan, waktu menunjukkan pk 7.20. Kabut tebal dan hujan masih menyertai kami di lokasi. Kami menemukan bahwa adalah mustahil untuk melihat gunung Batok dari sini, karena seluruh lembah tertutup kabut tebal. No problem, kami sudah bersyukur bisa sampai dengan selamat di Bromo. Ajakan guide setempat untuk mengantar kami ke padang pasir Bromo kami tolak dengan halus, selain karena cuaca yang tidak mendukung, kami juga merasa bahwa ‘kencan’ kami dengan gunung Bromo sudah cukup sampai disini dulu. Kami akan kembali membiarkan Bromo beristirahat dengan tenang.

Sebelum kembali turun kami sempatkan untuk mengambil beberapa gambar.

Sekembalinya kami ke penginapan, kami segera bergegas untuk pulang ke Surabaya. Nubi sendiri sudah memesan tiket penerbangan ke Jakarta dengan jam keberangkatan pk 19.40 malam ini. Dalam perjalanan turun dari Bromo kami masih sempat diguyur hujan deras yang untungnya berlangsung cukup singkat. Kami sempat makan siang menjelang Pasuruan dan sempat berhenti sejenak di dinding tanggul lokasi semburan lumpur Sidoarjo yang terkenal itu.

Last stage, Bromo at last, awesome bikes, plane to catch, stage 4 completed. 

Note: Ada kesalahan penanggalan pada kamera, seharusnya adalah tanggal 7 April 2013. 

Comments»

1. ipanase - May 13, 2013

aku kapan ya

2. lexyleksono - May 14, 2013

Waah sayang sekali ya kabut tebal begitu gunung2 nya jadi gak kelihatan. Itu motor tua (CB kaah..?) masih sanggup ya naik ke Pananjakan..hebat..!!

wiryawan - May 16, 2013

s90 itu mas, sebenernya kalo cuma penanjakan naik bebek boncengan juga bisa walau ngeden, ane pernah kok.


Leave a comment