jump to navigation

Yamaha YZF R25, target pasar dan kartu truf YIMM melawan kompetitor May 20, 2014

Posted by andre455 in Otomotif.
Tags: , , ,
trackback

 

YZF_R25_11

YIMM dengan senjata andalan yang baru YZF-R25 rupanya sudah sangat siap menghadapi kompetitornya di kelas 250cc. Mereka sudah punya senjata yang sangat kuat, unggul pada hal-hal kuantitatif, utamanya di tenaga mesin, bobot dan harga! Desain? Kualitatif sih, tergantung selera, dan menurut nubi sih desain R25 sama sekali tidak jelek. Ambil contoh pada desain headlamp, tidak banyak yang menyangka bahwa desain headlamp R25 justru mengambil tempat pada sudut yang meruncing kebawah, ke arah fairing. Reka desain yang banyak beredar setelah kemunculan prototype R25 justru menempatkan headlamp pada sudut yang mengarah keatas. Desain headlamp ini meskipun sepertinya melawan pakem desain motor sport 250cc pada umumnya, namun bisa jadi malah akan menjadi trend, jenius! Lanjut, lalu berapa target penjualan R25? Berikut ini keterangan Yutaka Terada, Direktur Marketing YIMM. 

Terada-san mengungkapkan keyakinannya, R25 mampu ‘menggerus’ pasar sepeda motor sport segmen 250 cc. Diungkapkan, sekitar 2.000-an unit laku setiap bulannya di Indonesia. Dari catatan nubi, dalam hal ini Terada-san tidak berbicara sembarangan, data sepanjang 2013 saja, Kawasaki Ninja 250FI terjual 24 ribu unit. Sekedar catatan saja, market share dua merek Jepang selain Kawasaki di kelas sport 250cc relatif sangat amat kecil kalau tidak bisa dikatakan nihil. 

“Target kami 1.000 unit per bulan atau 12.000 unit per tahun. Kami tidak ingin mendominasi pasar 250 cc, kami hanya ingin setengahnya saja, bagi dua dengan Kawasaki,” ungkap Terada-san. Terkesan merendah? Nanti doloooo…

Mungkin sedikit tersamar namun semakin jelas maksud Terada-san menggunakan kata ‘menggerus’, ia sebenarnya secara gamblang merujuk kepada penguasa kelas sport 250 cc, Kawasaki Ninja 250. Jika selama ini Kawasaki menguasai hampir 100% market share (persisnya 97,46%) di kelas sport 250cc, maka YIMM mengincar separuhnya lho! Masih terkesan merendah? Merendah adalah menargetkan untuk hanya menjual 200 unit per bulan, dari total pangsa pasar 2.000 unit per bulan. Jangan lupa senjata andalan lain yang berhubungan dengan pricing strategy: R25 diproduksi di Indonesia! Tidak ada motor sport brand Jepang kubikasi 250cc lain yang diproduksi di dalam negeri. Nubi ulang ya, tidak ada. Jelasnya YIMM masih punya kartu truf lain yang masih disimpan, secara teori mereka lebih leluasa untuk bermain harga nanti, itupun sekiranya nanti diperlukan. Market share 2.000 unit perbulan itu sudah fakta, merebut 50% dengan motor yang relatif lebih unggul plus network yang lebih luas? Jangan-jangan Terada’san tidak mau terlalu gamblang, entahlah. Yang jelas YIMM sudah mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan baik. Mereka tidak serta merta mencomot varian Yamaha dengan mesin 250cc yang beredar di luar negeri lalu menjualnya begitu saja di Indonesia. Mereka menganggap perlu untuk membuat riset, mempelajari keunggulan kompetitor dan came up dengan produk yang relatif lebih baik dari kompetitor. Apapun hasilnya nanti, seharusnya beginilah setiap APM mempersiapkan diri, utamanya menghadapi kompetitor yang selama ini unggul mutlak.  Salutz!

Sumber: 

Comments»

1. PanzerFaust - May 20, 2014

yup ketika motor 250 lainnya n comot disain kakaknya sehingga sedikit ngorbanin sedikit pride sang kakak nah malah Yamaha hadir dengan disain yg bener2 totally baru dan tidak ngembat disain sang kakak R6 yg smpet senter… satu kata utk Yamaha “MANTEPP TENAN” tp kpn bisa belinya padahal br modif si NIVEL habis2an hehe

Regards from Yamaha Lover

wan - May 21, 2014

tapi nyomot desain merk lain ya bro hehe.terutama desain lampunya


Leave a comment